
Sebelum membahas Manfaat dan Tujuan Orientasi Kerja Karyawan sebaiknya kita memahami pengertian orientasi kerja dahulu sebagai landasan untuk kita mengetahui aspek tersebut.
Pengertian Orientasi
Orientasi kerja karyawan adalah program yang dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan tentang sosial, budaya, dan lingkungan kerja di sekitar tempat kerja yang baru.
Selain itu ada beberapa hal yang dianggap penting dan perlu disampaikan kepada karyawan baru yaitu pengenalan tentang letak geografis, infrastruktur, dan fasilitas.
Klasifikasi Orientasi
Orientasi kerja karyawan dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu orientasi organisasi dan orientasi unit kerja.
1. Orientasi Organisasi
Sebuah program yang dibuat untuk memberikan informasi kepada karyawan mengenai tujuan, riwayat, filosofi perusahaan, prosedur perusahaan dan aturan perusahaan tersebut.
Yang mencakup kebijakan dalam tunjangan SDM yang relevan seperti lama waktu bekerja, prosedur penggajian karyawan, prosedur tuntutan waktu lembur dan tunjangan yang didapat.
2. Orientasi unit kerja
Sebuah proses mengakrabkan karyawan baru dengan unit kerja baru agar memperjelas bagaimana proses pekerjaan.
Sehingga dapat membantu meningkatkan produktifitas pada unit kerja baru dan perkenalan dengan rekan-rekan kerja baru.
Tujuan Orientasi Kerja
Ada 3 pokok tujuan orientasi kerja pada karyawan yang baru yaitu
- Mempersiapkan mental seorang karyawan baru dalam menghadapi peralihan suasana dari lingkungan pendidikan ke dunia kerja.
- Menghilangkan hambatan psikologis dalam adaptasi lingkungan sehingga lebih cepat untuk memasuki kelompok yang baru.
- Memperkenalkan secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru.
- Menyampaikan informasi mengenai perusahaan dan pekerjaan yang akan dilakukan.

Manfaat Orientasi Kerja
Ada 3 manfaat utama dari orientasi kerja pada karyawan baru yaitu
- Dapat mengurangi dan menghilangkan perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan di lingkungan perusahaan atau organisasi.
- Efektifnya karyawan baru dalam waktu singkat dapat merasakan menjadi bagian dari perusahaan atau organisasi.
- Pegawai yang diberikan orientasi kerja lebih cenderung memiliki tingkat ketergantungan lebih kecil dan cepat melakukan proses orientasi
Tahapan Orientasi
Orientasi kerja memiliki tahapan-tahapan yang penting untuk dilakukan
1. Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, yang dimulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait lainnya.
Hal ini akan memberikan ketenangan dan kenyamanan si pegawai baru, karena dia merasa diterima di lingkungannya dan hal tersebut akan mempermudah dia untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas.
Bahkan dapat membina kerja sama dengan yang lain dalam rangka menjalankan tugasnya
2. Penjelasan Tujuan Perusahaan
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya perusahaan dan struktur organisasi, akan membuat pegawai baru lebih mengenal perusahaan tersebut.
Sehingga akan membangkitkan motivasi dan kemampuan dia untuk mendukung tujuan perusahaan.
3. Sosialisasi Kebijakan
Perlu adanya sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari kebijakan baik yang terkait dengan Sumber Daya Manusia.
Seperti tentang kode etik dan peraturan perusahaan, reward, karir, training, hubungan kepegawaian, penilaian, sampai pemberhentian, yang terkait dengan unit kerja tempat dia bekerja.
Dengan demikian akan memperjelas hal-hal yang perlu ditaati dan dijalankan dalam memperlancar tugas kerjanya.
4. Jalur Komunikasi
Membuka jalur komunikasi akan mempermudah pegawai baru menyampaikan aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaannya.
Untuk itu perlu dibukanya ruang komunikasi bagi pegawai baru, baik melalui komunikasi rutin melalui tatap muka seperti rapat rutin dan dibukanya jalur media komunikasi seperti email maupun group chat sosial media dan telepon.
5. Proses Monitoring
Pada awal bekerja pegawai baru yang sudah disosialisasikan target kerja yang harus dicapai. Perlu adanya monitor rutin akan hasil kerjanya, sehingga akan membantu pegawai tersebut lebih lagi meningkatkan kinerjanya.
Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan hal-hal yang perlu dia lakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat membantu pegawai meningkatkan produktivitas kerjanya yang akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.